Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang meneliti tentang pegaruh keberadaan bank asing terhadap perbankan domestik. Salah satunya dilakukan oleh Claessens, Demirgüç–Kunt, dan Huizinga (1998) yang berjudul How Does Foreign Entry Affect the Domestic Banking Market?. Di dalam tulisan ini dibahas bagaimana pengaruh keberadaan bank asing terhadap bank domestik di 80 negara, dengan periode penelitian 1988 hingga 1995. Untuk mengetahui bagaimana bank asing mempengaruhi indikator kinerja perbankan, dipergunakan regresi dengan model first defference sebagai berikut:
ΔIijt = αo + βΔFSjt + βi ΔBit + βj ΔXjt + εijt
ΔIijt merupakan dependent variables yang menunjukkan indikator kinerja dan profitabilitas untuk bank domestik i di negara j pada waktu t. Indikator perbankan ini digambarkan oleh variabel net margin/ta, yang menggambarkan pendapatan bunga bersih perbankan terhadap aset total, dan non–interest income/ta. Indikator profitabilitas digambarkan oleh before tax profit/ta, overhead/ta, dan loan provisioning/ta. FSjt merupakan independent variables, yaitu kepemilikan bank asing di negara j pada waktu t. kepemilikan asing merupakan porsi aset bank asing terhadap aset total perbankan. Bit merupakan variabel bank domestik i pada waktu t. Xjt merupakan variabel makro ekonomi, yaitu pertumbuhan ekonomi, GDP/cap, inflasi, dan suku bung ril. αo merupakan konstanta (intersep), dan εijt adalah error term.
Penetrasi bank asing dilakukan melalui dua penghitungan, yaitu melalui jumlah bank asing terhadap jumlah total bank dan aset bank asing terhadap aset total bank di setiap negara.
Pada beberapa negara, penetrasi jumlah bank asing melebihi penetrasi aset bank asing (Perancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Amerika). Hal ini menggambarkan bahwa bank asing cenderung lebih kecil dibandingkan dengan bank domestik di negara tersebut. Di beberapa negara lain tidak terdapat penetrasi asing (Finlandia, Guatemala, Haiti, India, dan lain–lain). Sementara itu, negara sampel Nepal dan Swaziland hanya memiliki bank asing (tidak terdapat bank domestik). Pada tabel juga diperlihatkan penetrasi bank asing yang besar (penetrasi minimal 75 persen) di negara Bahrain, Bostwana, Luxemburg, dan lain–lain.
Berikut dijelaskan hubungan antara penetrasi bank asing dan pendapatan nasional. Hasilnya dihasilkan bahwa penetrasi bank asing di negara–negara berpendapatan rendah lebih tinggi dibandingkan dengan negara–negara berpedapatan tinggi, dan kelompok negara perekonomian transisi memiliki penetrasi bank asing yang tertinggi.
Tabel 1
Penetrasi bank asing dalam sistem perbankan domestik: pendapatan nasional dan regional
Number of foreign banks Foreign bank assets
in total in total
Income Groups Low income | 0.23 | 0.18 |
Lower middle income | 0.26 | 0.23 |
Upper middle income | 0.30 | 0.29 |
High income | 0.25 | 0.16 |
Regions Africa | 0.31 | 0.27 |
Asia | 0.28 | 0.30 |
Latin America | 0.25 | 0.28 |
Middle East and North Africa | 0.26 | 0.19 |
Ransitional Economies | 0.54 | 0.52 |
Industrial Economies | 0.25 | 0.15 |
Selanjutnya, hasil estimasi data panel dengan menggunakan weighted least squares menunjukkan bahwa masuknya bank asing secara signifikan mengurangi profitabilitas bank domestik. Share bank asing juga dapat dihitung sebagai rasio antara aset bank asing terhadap aset total bank. Rasio ini tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi persaingan di dalam pasar perbankan nasional. Secara keseluruhan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah bank asing lebih mempengaruhi persaingan bank domestik daripada jumlah aset asing (market share). Kelonggaran terhadap hambatan masuk bank asing mengurangi profitabilitas perbankan domestik, tetapi berpengaruh positif terhadap perekonomian domestik.
Sumber:
Claessens, Stijn, Asli Demirgüç-Kunt, dan Harry Huizinga, 1998. ‘How Does Foreign
No comments:
Post a Comment