Saturday, August 23, 2008

Bagian I: Krisis Keuangan 1997 dan Krisis Ekonomi Korea

Krisis ekonomi di kawasan Asia yang terjadi pada 1997 memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian negara-negara Asia. Krisis ekonomi pada 1997 diawali dengan devaluasi nilai tukar mata uang Baht Thailand pada 2 Juli 1997. Krisis kemudian menyebar dengan cepatnya ke negara-negara Asia lainnya, termasuk Korea.

Jurnal yang ditulis oleh Yongil Jeon dan Stephen M. Miller (2002) ini membahas tentang kinerja perbankan, yaitu bank domestik dan asing di Korea sebelum, selama, dan setelah krisis keuangan Asia. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana profitabilitas dari bank-bank tersebut berbeda dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Noland (2000), krisis ekonomi Korea terjadi karena adanya ledakan investasi pada sektor manufaktur yang tidak disertai dengan peningkatan investasi pada sektor real estate. Selain tiu, sebagian besar pertumbuhan investasi dibiayai oleh aliran modal jangka pendek. Dimana, pengendalian modal jangka pendek di bebaskan, tetapi tidak pada modal jangka panjang. Sehingga, dalam jangka pendek krisis keuangan mengakibatkan beberapa perusahaan penting gagal mengembalikan pinjaman mereka ke bank. Guncangan negatif ini diperkuat dengan hilangnya pinjaman asing ke bank domestik.

Sumber:

Jeon, Yongin and Stephen M. Miller, 2002. ” The performance of domestic and foreign banks: the case of korea and the asian financial crisis”, Working Paper 2002-08.

No comments:

Post a Comment